Dahulu aku sering bertanya sendiri
kalau puisi itu berwujud
akan seperti apakah dia ?
matahari ?
bulan ?
bintang ?
gunung ?
laut ?
Bertahun lalu aku temukan
puisi memancar dari matamu
masuk kedalam tubuhku
seperti yang kau duga pada akhirnya
Aku tahu puisi tak pernah punya rupa
ia rasa yang menggenang
meluap dijemari kenangan
kenangan yang bernama
Engkau...
Utkmu : si Pemuda tampan berhati lembut sebening embun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar