Kepada pemuda tampan berhati sebening embun
maafkan aku yang telah menoreh tinta cinta di hatimu
pada pemuda tampan pemilik bulu lembut didagu
maafkan ku tlah menyentuh wajahmu dengan kerinduan
Ku rindu tatapan tajam bola matamu
ingin menyentuh bulu lembut di dagumu
merasakan hembusan nafas desahmu
mendengarkan suaramu memanggil namaku
Wahai pemuda tampan berhati lembut sebening embun
tlah kuhujamkan panah cinta membara ke jantungmu
tapi malah dadaku yang terluka dan berdarah
mengalir sakit darah rindu berbau cinta disini
Pemuda tampan berhati lembut sebening embun
kau berjalan jauh terbang dibawa awan biru
jauh berkilo kilo meter melewati gunung
semakin jauh semakin lenyap tak berbekas
meninggalkan luka hati penuh air mata darah
cintaku mati terkubur di pusara malam
menangisi cinta yang patah lebur menjadi debu
oleh karena kehilangan
rindu akan sentuhan cinta pemuda tampan berhati lembut sebening embun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar